Jasa Uji Korosi dilakukan untuk menganalisis bagaimana suatu material akan bereaksi ketika berada di dalam atmosfer dan kondisi yang korosif. Korosi secara khusus terjadi ketika material diekspos pada lingkungan agresif yang mengakibatkan reaksi / serangan pada material.

Uji korosi menghitung ketahanan material terhadap korosi pada kondisi lingkungan tertentu, termasuk karena pengaruh suhu dan kelembaban. Proses tersebut diukur dan dianalisis untuk menentukan kemungkinan terjadinya korosi.

Jasa Pengujian Korosi

PT. Detech Profesional Indonesia menawarkan jasa uji korosi untuk beragam jenis logam seperti :

  • Duplex,
  • Austenitic stainless steels,
  • Wrought nickel-rich chromium-bearing alloys dna lainnya.

Kami menawarkan berbagai metode untuk jasa pengujian korosi seperti :

  • Pitting Corrosion Testing,
  • Intergranular Corrosion testing (IGC), dan
  • Pengujian laju korosi.

PT. Detech Profesional Indonesia melakukan uji korosi dengan mengacu pada standar-standar berikut :

  • Pitting and crevice corrosion testing mengacu pada ASTM G48 (Method A) and ASTM A923 Method C
  • Intergranular corrosion test (IGC) mengacu pada ASTM A262 Practice A, C and E, BS EN ISO 3651-2 Method A and ASTM G28 (Method A).

Jasa Uji Korosi Pitting

Pitting corrosion / korosi sumuran diketahui melalui lubang yang terbentuk – walaupun lubang tersebut sulit untuk diidentifikasi dengan indikasi pengurangan berat. Kerentanan & korosi pitting sering diuji menggunakan ASTM G48 Metode A (pengujian dengan larutan ferric chloride hexahydrate / besi klorida heksahidrat).

Metode ini melihat ketahanan pitting dari baja tahan karat dan paduan terkait. Pemeriksaan area dengan jarum kemudian dilakukan untuk menunjukkan adanya lubang tersembunyi yang kemungkinan terbentuk.

Lebih lanjut, ASTM A923 Metode C digunakan untuk mendeteksi keberadaan struktur intermetalik yang merugikan pada baja tahan karat duplex (ferritic-austenitic).

Pitting Corrosion Test
Macrograph sebelum dan setelah pengujian sample menggunakan larutan ferric chloride hexahydrate pada bagian capping pengelasan
Tabel Hasil Pengujian Pitting Corrosion
Rangkuman laporan hasil uji korosi pitting mengacu ASTM G48 metode A

Jasa Uji Korosi Intergranular

Korosi intergranular (IGC) mengacu pada korosi yang terjadi di antara kristal atau butir. Ketika bahan seperti stainless steel menjadi rentan terhadap IGC, hal tersebut mengakibatkan material menjadi lemah yang kemudian memicu retak. Retak material saat digunakan jelas sesuatu yang tidak diinginkan.

Terdapat beberapa cara yang digunakan untuk menguji korosi intergranular, diantaranya sebagai berikut :

  • ASTM A262 – Practice E digunakan untuk mengevaluasi serangan yang terjadi pada material austenitic stainless steels.
  • ASTM G28 – mendeteksi kerentanan terhadap korosi Intergranular pada paduan tempa, kaya nikel, dan bantalan kromium (wrought nickel-rich chromium-bearing alloys).
Intergranular Corrosion Test
Hasil foto mikroskop pada batas butir yang mengalami intergranular corrosion. sumber : rotechlabs.co.uk

Dengan didukung fasilitas dan peralatan yang mumpuni seperti electric analytical balance dengan ketelitian lebih dari 0,001 g, precision incubator untuk menjaga temperatur uji, dan mikroskop metalurgi. PT Detech Profesional Indonesia siap menjadi partner terbaik perusahaan Anda untuk melakukan uji korosi yang sesuai standard.

Tempat Uji Korosi :

Lokasi Kami berada di Tangerang Banten, jika Anda ingin order jasa pengujian korosi Anda dapat berkunjung langsung ke Laboratorium kami atau bisa melalui telpon/WA ke 08111445140. Selain itu Anda juga mengirim spesimen pengujian dan akan kami uji kemudian mengirim laporannya kepada Anda.

Biaya Jasa Uji Korosi :

Harga jasa pengujian korosi ini tergantung dari spesimen yang Anda uji. Seperti kesiapan spesimen, jenis material, dan jumlah dari material tersebut. Untuk berkonsultasi atau bertanya tentang jasa uji korosi ini silahkan hubungi nomor di atas. Terima kasih.