Bending Test : Pengertian, Jenis, Prosedur dan Acceptancenya

Uji Lengkung

Detech.co.id – Pengertian Uji tekuk (bending test) merupakan salah satu bentuk pengujian untuk menentukan mutu suatu material secara visual. Proses pembebanan menggunakan mandrel atau pendorong yang dimensinya telah ditentukan untuk memaksa bagian tengah bahan uji atau spesimen tertekuk diantara dua penyangga yang dipisahkan oleh jarak yang telah ditentukan. Selanjutnya bahan akan mengalami deformasi dengan dua buah gaya yang berlawanan bekerja pada saat yang bersamaan. Dalam pemberian beban dan penentuan dimensi mandrel ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, yaitu:

  1. Kekuatan tarik ( Tensile Strength ).
  2. Komposisi kimia dan struktur mikro terutama kandungan Mn dan C pada material.
  3. Tegangan luluh ( Yield Stress ).

Gambar 1 berikut ini memperlihatkan skema pengujian tekuk pada bahan uji.

Skema Pengujian Tekuk pada Bahan Uji
Gambar 1 Skema Pengujian Tekuk pada Bahan Uji @

Setelah menekuk, permukaan spesimen yang berbentuk cembung harus diperiksa dari kemungkinan adanya retak atau cacat permukaan yang lain. Apabila spesimen mengalami patah (fracture) setelah ditekuk, maka spesimen dinyatakan gagal uji (rejected). Namun jika tidak patah maka kriteria keberterimaan seperti jumlah retak, dimensi retak atau cacat permukaan lain yang terlihat pada permukaan harus disesuaikan dengan standar yang diacu. Adanya retak pada sisi ketebalan atau sudut-sudut spesimen tidak dinyatakan sebagai kegagalan pengujian.

Kecuali dimensinya melebihi ukuran yang ditentukan oleh standar. Berdasarkan posisi pengambilan spesimen, uji tekuk bending dibedakan menjadi 2, yaitu transversal bending dan longitudinal bending. Apabila kedua jenis pengujian tersebut digunakan pada benda hasil pengelasan, maka pemotongan area pengelasan harus disesuaikan dengan jenis pengujiannya. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui kualitas hasil pengelasan secara visual setelah benda ditekuk.

1. Pengujian Tekuk Melintang (Transversal Bending).

Pada transversal bending, saat pengambilan specimen harus tegak lurus dengan arah pengelasan. Menurut arah pembebanan dan lokasi pengamatan, Uji Tekuk Melintang ( transversal bending) dibagi menjadi tiga:

a. Face Bend (Bending di permukaan las).

Dikatakan face bend jika permukaan las mengalami tegangan tarik dan akar las mengalami tegangan tekan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. Pengamatan dilaksanakan pada permukaan las yang mengalami tegangan tarik, apakah muncul retak atau tidak. Jika muncul retak dimanakah letaknya, apakah di weld metal, HAZ atau fusion line (garis perbatasan WM dan HAZ).

Skema Pengujian Tekuk Face Bend pada Transversal Bending
Gambar 2 Skema Pengujian Tekuk Face Bend pada Transversal Bending.

b. Root Bend ( Bending di akar las ).

Root bend adala akar las mengalami tegangan tarik dan permukaan las mengalami tegangan tekan, seperti yang ditunjukkan Gambar 3 Pengamatan dilakukan di akar las yang mengalami tegangan tarik, lalu diamati apakah muncul retak atau tidak. Jika muncul retak dimanakah letaknya, apakah di weld metal. HAZ atau fusion line (yaitu garis perbatasan WM dan HAZ)

Skema Pengujian Tekuk Root Bend pada Transversal Bending
Gambar 3 Skema Pengujian Tekuk Root Bend pada Transversal Bending

c. Side Bend ( Bending di sisi las ).

Pengujian ini dilaksanakan apabila ketebalan material yang di las lebih besar dari 3/8 inchi. Pengamatan dilakukan pada sisi las tersebut, apakah timbul retak atau tidak, seperti yang di tunjukkan Gambar 4. Jika muncul retak amati dimanakah letaknya, apakah di weld metal, HAZ atau di fusion line (garis perbatasan WM dan HAZ).

Skema Pengujian Tekuk Side Bend pada Transversal Bending
Gambar 4 Skema Pengujian Tekuk Side Bend pada Transversal Bending

2. Pengujian Tekuk Memanjang (Longitudinal Bending)

Pada pengujian jenis ini, spesimen diambil searah dengan arah pengelasan berdasarkan arah pembebanan dan lokasi pengamatan. Pengujian longitudinal bending dibagi menjadi dua :

a. Face Bend (Bending pada permukaan las)

Dikatakan face bend jika permukaan las mengalami tegangan tarik dan akar las mengalami tegangan tekan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5. Pengamatan dilakukan di permukaan las yang mengalami tegangan tarik, diamati apakah timbul retak atau tidak. Jika timbul retak dimanakah letaknya, apakah di weld metal, HAZ atau fusion line (garis perbatasan WM dan HAZ).

Skema Pengujian Tekuk Face Bend pada Longitudinal Bending.
Gambar 5 Skema Pengujian Tekuk Face Bend pada Longitudinal Bending.

b. Root Bend (Bending pada akar las)

Root bend adalah bending yang dilakukan sehingga akar las mengalami tegangan tarik dan dasar las mengalami tegangan tekan, seperti yang ditunjukkan Gambar 6 Pengamatan dilakukan di akar las, amati apakah muncul retak atau tidak. Jika muncul retak dimanakah letaknya, apakah di Weld metal, HAZ atau di fusion line (yaitu garis perbatasan WM dan HAZ).

Skema Pengujian Tekuk Root Bend pada Longitudinal Bending
Gambar 6 Skema Pengujian Tekuk Root Bend pada Longitudinal Bending

Prosedure Pengujian Bending :

Dalam pemberian beban dan penentuan dimensi mandril ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, yaitu :

  1. P-No. dari material yang diuji.
  2. Elongation dari material yang diuji.
  3. Kekuatan luluh ( yield strength) dari material yang diuji.

Berdasarkan standard and code ASME sec. IX, ukuran diameter mandril ditentukan berdasarkan P-No. dari material yang diuji. Namun jika P-No. material tidak ditemukan pada referensi di standar tersebut, maka dapat digunakan data elongation material uji untuk mencari diameter mandril atau penekan.

Berbeda dengan standard and code ASME sec. IX yang menggunkan P-No. dan data elongation material, pada standar yang lain yaitu AWS D1.1 justru menggunakan data kekuatan luluh ( yield strength) dari material yang diuji untuk menentukan diameter mandril atau penekan. Pada Gambar 7 dapat dilihat cara penentuan diameter mandril / penekan berdasarkan standard and code ASME sec. IX.

Penentuan diameter mandril - penekan berdasarkan ASME sec. IX
Gambar 7 Penentuan diameter mandril – penekan berdasarkan ASME sec. IX
Penentuan diameter mandril - penekan berdasarkan AWS D1.1
Gambar 8 Penentuan diameter mandril – penekan berdasarkan AWS D1.1

Selain itu juga diatur mengenai jarak antara penumpu dan mandril atau penekan. Skema serta jarak penentuan pengujian dapat dilihat pada Gambar 9 dan Gambar 10.

Penentuan jarak antar penumpu berdasarkan ASME sec. IX
Gambar 9 Penetuan jarak antar penumpu berdasarkan ASME sec. IX
Penentuan jarak antar penumpu berdasarkan AWS D1.1
Gambar 10 Penetuan jarak antar penumpu berdasarkan AWS D1.1

Lihat juga : Prosedur Penetrant Test dan Acceptance Criteria

Acceptance Criteria Bending Test :

Kriteria Keberterimaan Pengujian Tekuk (Acceptance Criteria Bending Test).

a. Syarat Keberterimaan Berdasarkan ASME sec. IX.

Untuk dapat lulus dari uji tekuk (bending) berdasarkan standard and code ASME sec. IX maka hasil pengujian harus memenuhi kriteria berikut ini :

  1. Keretakan pada weld metal atau HAZ maksimal 3 mm diukur dari segala arah pada permukaan cembung yang telah ditekuk.
  2. Retak pada pojok permukaan yang telah ditekuk tidak diperhitungkan. Kecuali yang disebabkan oleh slag inclusión , lack of fusion , atau cacat lainnya.
  3. Pada pengelasan overlay cladding tidak boleh terdapat retak terbuka melebihi 1.5 mm dihitung dari segala arah. Pada interface tidak boleh terdapat retak terbuka melebihi 3 mm.

Lihat juga : Prosedur Impact Test

b. Syarat Keberterimaan Berdasarkan AWS D1.1.

Untuk dapat lulus dari uji tekuk (bending) berdasarkan standard and code AWS D1.1 maka hasil pengujian harus memenuhi kriteria berikut ini :

  1. Keretakan maksimal 3 mm diukur dari segala arah pada permukaan cembung yang telah ditekuk.
  2. Jumlah cacat terbesar tidak boleh melebihi 10 mm pada cacat yang ukurannya antara 1 mm sampai 3 mm.
  3. Retak pada pojok permukaan maksimal 6 mm, kecuali yang disebabkan oleh slag inclusión atau cacat fusi yang lainnya maka maksimal dimensi yang diperbolehkan adalah 3 mm.

Jika Anda ingin melakukan Uji Bending atau konsultasi tentang pengujian ini, Anda dapat mengkontak kami lewat telpon atau WA di nomor ini 08111445140

Referensi :

  1. ASME Sec IX.
  2. AWS D1.1.

3 thoughts on “Bending Test : Pengertian, Jenis, Prosedur dan Acceptancenya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *